Begini Sindiran Ahok Kepada Koalisi Kekeluargaan

05:36:00

Jakarta - Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tak ingin kehilangan selera humornya. Di tengah memanasnya suhu politik Jakarta jelang Pemilu Kepala Daerah 2017, Ahok masih sempat melontarkan humor yang ditujukan untuk barisan Koalisi Kekeluargaan, yang menjadi rival politiknya. 


Humornya mengandung sindiran yang cukup telak. Ahok melontarkan humor itu dua hari lalu ketika wartawan meminta tanggapan atas terbentuknya Koalisi Kekeluargaan yang digagas oleh PDI Perjuangan, Partai Gerindra, Partai Demokrat, PKS, PKB, PPP, dan PAN pada Senin (8/8) lalu.

Koalisi Kekeluargaan dibentuk untuk menghadapi Ahok pada Pilkada Jakarta 2017. Ahok maju sebagai calon gubernur yang diusung oleh Partai Hanura, NasDem, dan Partai Golkar. Ia menanggapinya dengan santai. 

"Enggak ngerti aku. Ya mungkin semua kekeluargaan. Yang bahas anggaran juga kekeluargaan, diskusi kekeluargaan, mau pejabat juga kekeluargaan. Mungkin itu maksudnya," ujar Ahok.

Terbentuknya Koalisi Kekeluargaan juga semakin menutup peluang Ahok untuk mendapat dukungan dari PDI Perjuangan. Sebelumnya, Ahok diketahui masih mengharapkan dukungan PDI Perjuangan. Dia melakukan lobi politik kepada Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Kini, situasinya berubah. Namun Ahok mengaku tak ambil pusing dengan hal tersebut. 


Ahok juga mengklaim hubungannya dengan Megawati masih terjalin baik. Hanya saja, intensitas pertemuan dengan Mega tak sesering sebelum terbentuknya Koalisi Kekeluargaan. Dia beralasan hal itu karena Mega yang belakangan semakin sibuk. 

Kesibukan Mega disinyalir karena tengah menjalin komunikasi dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang dikabarkan bakal diusung oleh PDI Perjuangan sebagai calon gubernur DKI Jakarta dalam Pilkada 2017. Ahok kembali mengomentari itu dengan nada nakal. "Aku juga kan sudah ketemu enggak diusung. Ketemu, satu mobil lagi. Memang harus ketemu berapa kali sih supaya diusung," ujar Ahok.

Koalisi Kekeluargaan belum menentukan pasangan calon yang bakal diusung. PDI Perjuangan sebagai pemilik suara terbesar di Jakarta dengan mengantongi 28 kursi di legislatif punya peran vital dalam menentukan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta. Spekulasi yang beredar, Koalisi Kekeluargaan bakal menyandingkan Risma dan Sandiaga Uno sebagai calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta.


Sikap PDI Perjuangan dan sejumlah partai yang semakin mengambil jarak dengan Ahok diduga karena ketidakpuasan mereka terhadap Ahok, terutama menyangkut komunikasi politik Ahok sebagai gubernur Jakarta saat ini. Hal itu diisyaratkan oleh Pelaksana Tugas Ketua Dewan Pimpinan Daerah PDIP Jakarta Bambang Dwi Hartono.

“Pemerintahan daerah terdiri dari eksekutif dan legislatif. Keduanya mesti bisa bersinergi dalam rangka membangun Jakarta. Tapi pembahasan APBD mandek,” kata Bambang di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin (8/8).

Pilkada DKI Jakarta memang diprediksi bakal berjalan sengit. Apalagi jika dalam pelaksanaannya hanya diikuti oleh dua kandidat saja, yakni antara calon petahana Basuki Tjahaja Purnama dengan calon yang diusung Koalisi Kekeluargaan. Aksi saling menyindir antara Ahok dan Koalisi Kekeluargaan hanya sekedar pemanasan sebelum pertarungan sesungguhnya. (CNN Indonesia)

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »